Perseroan Terbatas adalah bentuk usaha favorit para pelaku usaha. Dibanding bentuk usaha lain seperti firma, CV atau lainnya pelaku usaha lebih memilih PT. Bentuk usaha perseroan ini memang layak menjadi favorit para pelaku usaha. Meskipun memiliki kekurangan, kelebihan yang ditawarkan jauh lebih banyak dan bermanfaat.
Sebelum membahas lebih jauh keuntungannya, ada baiknya kita mengenal bentuk usaha Perseroan Terbatas (PT) yang menjadi favorit para pelaku usaha ini.

Defenisi PT
Dikutip dari wikipedia, Perseroan Terbatas atau PT diambil dari bahasa Belanda Naanloze Vennootschap. PT adalah suatu badan hukum yang memiliki modal terdiri dari saham-saham yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimiliki.

Bentuk usaha ini jauh lebih modern dibanding organisasi usaha lainnya. Wewenang dan pembagian tugas organisasi usaha ini jelas dan di atur Undang-Undang. Komponen yang diperlukan sebuah PT diantaranya Direksi, Komisaris dan Rapat Umum pemegang saham.
Kelebihan PT
1. Status hukum jelas. Menurut UU No.40 tahun 2007 tentag Perseroan Terbatas adalah badan hukum persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi atas saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang. Selain badan hukum, Undang Undang juga mengatur tentang tugas dan wewenang pendirian PT, serta tanggung jawab pemegang saham.
2. Tugas dan wewenang jelas. Seperti disebutkan sebelumnya, pembagian tugas dan wewenang PT jelas. Tiga komponen penting dalam pendirian PT bekerja dengan saling mengawasi. Tiga komponen itu adalah Direksi yang bertugas menjalankan roda perseroan, Komisaris bertugas mengawasi dan memberi nasihat pada direksi, Rapat Umum Pemegang Saham berwenang mengawasi direksi dan komisaris.
3. Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas. Menurut UU-PT pasal 3 ayat (1), pemegang saham tidak bertanggng jawab secara pribadi atas tindakan PT. Pemegang saham hanya bertanggung jawab terhadap utang-utang perusahaan sebatas saham atau modal yang dia setorkan.
4. Pengalihan status kepemilikan mudah. Struktur organisasi yang telah dibuat sejak awal memudahkan terjadinya perubahan status kepemilikan. Penjualan saham kepada pihak lain secara otomatis akan mengalihkan status kepemilikan.
5. Status pemilik dan pengurus perusahaan jelas. Direksi dan komisaris adalah komponen yang bertugas dalam kepengurusan perusahaan. Rapat Umum Pemegang Saham berfungsi sebagai pemilik perusahaan.
6. Kemudahan memperoleh modal, PT dapat memperoleh tambahan modal dari obligasi atau penjualan saham yang dimiliki perusahaan. Kemudahan memperoleh modal ini, menjamin keberlangsungan perusahaan secara kontinyu.
Kekurangan PT

Namun, PT juga memiliki beberapa kekuargan, diantaranya:
1. Biaya pendiriannya tinggi. Untuk mengeluarkan izin pendirian badan usaha ini, diperlukan dana yang tidak sedikit.
2. Terlalu terbuka. Segala aktifitas perusahaan harus dilaporkan pada pemegang saham. Hal ini membuat tidak ada kerahasiaan dalam organisasi dan pelaksanaan. Bagi sebagian orang sistem keterbukaan ini terasa sangat menganggu.
3. Birokrasi rumit. Dalam proses pendiriannya diperlukan akte notaris dan izin usaha lain yang harus dipenuhi. Persyaratan admisnistrasi yang harus dipenuhi tidak jarang memerlukan waktu lama dan berbelit-belit.
4. Pajak. Pajak yang harus dikeluarkan oleh PT sebelum dibagi ke pemegang saham. Pakaj yang telah dikeluarkan itu tidak meghilangkan kewajiban pajak untuk pemegang saham itu sendiri. Hal ini terasa memberatkan karena pemegang saham harus mengeluarkan saham dua kali.

Kegiatan ekonomi yang dilakukan PT terbukti membawa dampak positif pada perkonomian nasional. Tidak ada kriteria atau syarat besaran usaha, bagi para pelaku yang ingin mengajukan pendirian PT. Bentuk usaha ini dapat dilaksanakan oleh usaha mikro, kecil atau bahkan UKM. Wajar, jika para pelaku usaha seperti kontraktor, bankir, agen, akademisi, praktisi hukum, dan profesi lain menjadikan bentuk usaha ini sebagai pilihan. Apakah Anda salah satu dari mereka?

 

foto pexels